Hijau ,
Betapa aku rindu hijaumu negeriku
betapa aku rindu rerimbun hutan belantara ,
jernih gemericik air bersenandung di setiap aliran anak sungaimu ,
Betapa aku rindu anyaman petak perkebunan lada
dan riang senda gurau bujang dan miak
menyemai cinta di antara merahnya lada
menyanyikan lagu , tembang pelepas lelah..
Betapa
aku rindu melewati perkebunan karet
dengan bunga dan pucuk barunya yang mulai bersemi
menghirup udara yang segar dan sejuk ,
segar dan sejuk…
sambil kudengar kicau aneka unggas ,
aneka unggas dan hewan hutan lainnya…
Ingin ,
Betapa aku ingin , ini semua masih bisa dirasa
oleh semua generasi nanti di negeriku ini ,
aku ingin mereka tahu ini semua
bukan hanya dari cerita menjelang tidur saja
tapi aku ingin mereka juga masih bisa menyaksikan
masih bisa merasakan
betapa
hijau dan sejuknya negeri ini
segar dan nyamannya udara di sini
indah dan suburnya tanah ini
jernih dan bersihnya air di sini..
Sungguh ,
aku tak ingin..
mereka hanya mendapat warisan
udara yang kotor dan berpolusi
tanah yang kering dan tandus
air yang keruh , bercampur minyak dan berkarat
Sungguh ,
aku tak ingin..
mereka hanya mendapat warisan
berupa tanah yang menganga dan berlubang
hanya berupa tanah bekas galian tambang
di mana-mana…..
Puisinya bagus,,, kanglurik nggak terlalu ngeh si ama beginian…
salam kenal…
salam kenal balik..thanks banget udah mampir
Alangkah indah puisinya …
membuat hati rindu masa kecil ditanah kelahiran.
Sayang dikampung … kini jauh berbeda,
hutan hijau punah di babat si cukong,
si anak negeri jadi tukang babat … terima bayaran.
air jernih di sungai berobah jadi air limbah … hitam.
Gak sadar harta leluhurnya di habisi si cukong … hiks 😦
ini hanyalah keinginan hati seorang makngah agar tak semua hutan di bangka belitung di babat untuk dijadikan lahan tambang , bro..
salam sobat
wah puisinya penuh kesan dan pesan nich,,
saya juga ikut mendukung,,dengan penghijauan di negeri ini,,
agar polusi kotor diserap oleh pohon2 ,,yang akan membersihkan udara di negeri ini.
salam kenal ya,,
salam kenal balik mbak nura..
thanks udah mampir di pesanggerahan makngah
periiihhhh…..! jadi pengen lihat kebon sahang lagi
orang -orang sekarang lebih suka membunuh kebon sahang untuk dijadikan lahan tambang…
periiihhhh…. banget ya , cu
tapi masih banyak lahan hijau di bangka koq,cu.
mudah-mudahan tidak dibabat habis semuen ok …
Mendingan cuma kebun sahang makngah, kalau dikalimantan hutan dibabat dijadikan kebun sawit…
Hanya karena segelintir orang demi mengeruk keuntungan besar maka kepentingan orang banyak dikorbankan, keindahan nan hijau dilenyapkan, dan fungsi hutan sebagai keseimbangan alam pun tidak diperdulikan. Kasihan banget deh anak cucu bangsa ini nantinya…
Salam,
HALAMAN PUTIH
sebenarnya hanya butuh kesadaran bahwa penghijauan itu penting sekali..
salam hangat dari bangka
Cocoknya artikelnya dikirim keblog saya aja makngah.
Salam Kenal.
salam kenal balik …
boleh koq , mas.. mudah-mudahan bangka jadi kembali hijau dengan gabung sama mas aldy….
“Betapa aku ingin , ini semua masih bisa dirasa
oleh semua generasi nanti di negeriku ini ,
aku ingin mereka tahu ini semua
bukan hanya dari cerita menjelang tidur saja”
nampaknya bunda suka mendongeng kalo mau tidur ya??hihi..
pengen di ceritain kisah para sahabat ama bunda.. 😀
salam sayang dari bandung.. 😀
iya nay..kata teh desri mendongeng adalah salah satu cara untuk mencerdaskan anak bangsa ……
salam hangat dari bangka
somselah….da maen ke tempet acu agik…
sibuk nya , cu..emak lum sehat ,,, nyusul td malem nabila masuk rumah sakit , ee tadi pulang begawe tiwi pulik tekapar e. kt e badan sasakit ngilu2 semuen. ni je tangah dibawa bapak gi berobat
haduuuhh.. teh desri ngambek
hahaha… gini ya ternyata ngambeknya hehe..
atut ah.. 😀
he eh , nay..
kalo teh desri ngambeq ati2 ma persediaan nasi dan lauk pauk ..semua habis dilahap..kayak buto ijo kelaperaan..
“he..he…piezzzzzzzzzzzzz , cuu ok..”
Semoga Manusia semakin sadar dan Dunia ini bisa Hijau kembali.
Salam Kenal Makngah.
salam kenal balik , De..
thanks banget udah mampir ke pesanggrahan makngah
salam hangat dari bangka
Begitulah makngah, Amien Rais pernah berujar bahwa saat ini kita sebenarnya sedang dijajah, model penjajahannya bukan sept zaman Belanda dulu, tp penjajahan model halus, semua aset berharga dimiliki asing, yg dapet bagian (para orang-orang di atas) enak, tp rakyat sengsara. Rakyat seolah hanya menjadi “jongos” menjadi “babu/ pembantu” di negeri sendiri. Negeri yg diceritakan dalm mahabarata sebagai negeri impian semua orang, negeri yg memiliki harta melimpah di dalam buminya. Tp kita tak boleh kalah, kita harus bangkit! bangkit dan ambil kembali hak milik kita dengan darah jika perlu. Dan itu dimulai dari hal kecil dan dari diri kita msing2.
Salam hangat, indah puisinya dan syarat makna.
dari hal kecil dan dari diri kita masing-masing..Setuju banget.
salam hangat dari bangka
Ops, kayaknya makngah ni orangnya mesraan, puisinya puitis sekali.
sebenarnya makngah orangnya pemalu . saking pemalunya seringkali malu-maluin
Untung kampungku masih banyak hijau-hijaunya.
Bangka kan masih banyak hijaunya tho mbak?
Saya pernah menginap di Ciparay lho, bagus pantainya
salam hangat dari Surabaya
iya , dhe .Tak dipungkiri Bangka masih banyak hijaunya . Tapi lubang galian bekas tambang nya juga semakin banyak . Ralat ya , dhe..namanya pantainya Parai bukan Ciparay…Kapan ke Bangka lagi ?
Salam hangat dari bangka
Untaian kata yang indah jeng lena.. hehe… salam kenal ya ama orang bangka.. sodaranya Sandra Dewi yah…
hanya sekedar pelepasan uneg-uneg , boss..
salam kenal kembali ..
ma sandradewi sodara sebangsa dan se tanah air
salam hangat dari bangka
sama mak , aq juga rindu agar negeri kita hijau kembali…hmmm gimana kalo dimulai dari rumah, kita galakkan menanam tanaman hias di tiap2 rumah keknya bakalan asri dech…minimal di lingkuangn qta sendiri dulu…^^
rumah makngah sudah dikelilingi aneka pohon dan itu selalu nambah..jika ada penebangan karena pohonnya sudah terlalu tua , maka makngah ganti dengan pohon baru . makngah suka yang rimbun dan hijau .. salam hangat dari bangka
rumah ayuk kik adek terlalu hijau mak ngah!! Bener-bener hijauuuu…